jakarta |
Kebudayaan daerah jakarta
Posted on 8:29 PM by Agazhw
Jakarta
adalah ibu kota Indonesia, negara tercinta. tentunya didalam ibukota
sendiri memiliki kebudayaan asli yang menjadi ciri khas kota tersebut.
terutama di Jakarta, dimana banyak orang yang ingin datang mencoba
peruntungan di kota besar ini. namun banyak yang dilupakan oleh warga
maupun pemerintahan bahwa JAKARAT JUGA MEMILIKI KEBUDAYAAN YANG PERLU
DILESTARIKAN. banyak kebudayaan kota jakarta. dimana suku asli yang
tinggal dijakarta adalah suku betawi. Suku Betawi berasal dari hasil
kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka
yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah
campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia.
Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung
pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan
berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta,
seperti orang Sunda, Jawa, Arab, Bali, Sumbawa, Ambon, Melayu dan
Tionghoa.
keunikan
suku ini banyak salah satunya yaitu ondel-ondel, logat berbicara(yang
banyak dibilang orang kampungan), makanan serta rumah dan tarian.
dijakarta ada tempat membudiyakan kebudayaan betawi salah satunya yaitu
setu abbakan terdapat didaerah jakarta selat.
Dalam
bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong
yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang
berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang
Portugis-Arab,dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini
Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, Rebana
Tanjidor dan Keroncong.
Sifat
campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi
secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan,
baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan
asing. Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni
Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tiongkok, tetapi juga ada
Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar
belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang berlatarbelakang
ke-Belanda-an.
Secara
biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan
kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa. Mereka adalah hasil
kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu. sayangnya walau sebagai
penduduk asli kota jakarta kebudayaan yang begitu bagus terabaikan oleh
pemerintah.
pada
masa kejayaan suku betawi dipelopori oelh benyamin sueb. siapa yang
tidak mengenal beliau. beliau yang secara tekun dan tidak malu mengakui
kebudayaan betawi.
Budaya dan Bahasa
Budaya Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari beragam etnis. Sejak zaman Belanda, Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara. Suku-suku yang mendiami Jakarta antara lain, Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan Bugis. Selain dari penduduk Nusantara, budaya Jakarta juga banyak menyerap dari budaya luar, seperti budaya Arab, Tiongkok, India, dan Portugis.Jakarta merupakan daerah tujuan urbanisasi berbagai ras di dunia dan berbagai suku bangsa di Indonesia, untuk itu diperlukan bahasa komunikasi yang biasa digunakan dalam perdagangan yaitu Bahasa Melayu. Penduduk asli yang berbahasa Sunda pun akhirnya menggunakan bahasa Melayu tersebut.
Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng, dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah kuno Bujangga Manik[19] yang saat ini disimpan di perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris.
Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Melayu dialek Betawi. Untuk penduduk asli di Kampung Jatinegara Kaum, mereka masih kukuh menggunakan bahasa leluhur mereka yaitu bahasa Sunda.
Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti Jawa, Sunda, Minang, Batak, Madura, Bugis, Inggris dan Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Jakarta adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu. Untuk berkomunikasi antar berbagai suku bangsa, digunakan Bahasa Indonesia.
Selain itu, muncul juga bahasa gaul yang tumbuh di kalangan anak muda dengan kata-kata yang kadang-kadang dicampur dengan bahasa asing. Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang paling banyak digunakan, terutama untuk kepentingan diplomatik, pendidikan, dan bisnis. Bahasa Mandarin juga menjadi bahasa asing yang banyak digunakan, terutama di kalangan pebisnis Tionghoa.
sumber: google dan wikipedia
0 التعليقات:
إرسال تعليق
silahkan kasih pesan atau komentar untuk blog ini.....